□ Pengertian Strategi
Sebelum megenal lebih jauuh mengenai
straegi belajar mengajar (SBM), perlu kiranya dikupas dulu mengenai apa yang
disebut strategi. Strategi secara luas memiliki beberapa pegertian:
- Bagaimana menyiasati peserta didik agar terlibat aktif dalam belajar.
- Keputusan-keputusan bertindak yang diarahakan dan keseluruahnya diperlukan untuk mencapai tujuan.
- Keputusan bertindak dari guru dengan menggunakan kecakapan untuk mencapai tujuan melalui hubungan efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan.
- Garis-garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif.
- Rencana (mengandung serangkaian aktivitas) yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan belajar.
- Pola umum perbuatan guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
□ Strategi
Belajar Mengajar (SBM)
SBM merupakan rencana (mengandung
serangkaian aktivitas) guru dalam proses belajar mengajar yang diperlukan untuk
memberikan fasilitas/kemudahan kepada siswa agar dapat mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan. Disini, SBM adalah salah satu bagian dari
sebuah sistem pengajaran. sebuah sistem pengajaran memiliki beberapa komponen
didalamnya yaitu; tujuan, materi, strategi dan evaluasi.
Sebagai sebuah
komponen dari sistem pengajaran maka SBM memiliki 4 hal utama yang harus ada,
yaitu:
- Penetapan tujuan pengajaran.
- Pemilihan sistem pendekatan belajar mengajar.
- Pemilihan dan penetapan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar.
- Penetapan kriteria keberhasilan proses belajar mengajar dari evaluasi yang dilakukan.
Strategi dalam belajar mengajar tidak akan terlepas dari kaitanya dengan
metode, teknik dan model mengajar.
- Metode megajar adalah cara mengajar yang lebih umum yang dapat digunakan untuk semua jenis mata pelajaran. Pengertian metode merujuk kepada teknis dalam pelaksanaan pembelajaran.
- Teknik mengajar memiliki pegertian cara mengajar yang memerlukan kecakapan khusus dari suatu mata pelajaran tertentu.
- Model mengajar merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model mengajar berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Strategi belajar mengajar yang baik yaitu yang mampu menjamin tercapainya
tujuan pengajaran yang efektif, efesien, dan ekonomis serta dapat meningkatkan
keterlibatan siswa baik secara intelektual maupun fisik.
□ Faktor-Faktor
Penentu SBM
Ada lima faktor
yang terlibat dalam menentukan SBM:
- Tujuan
- Materi pembelajaran
- Siswa (Peseta didik)
- Guru (Pendidik)
- Fasilitas
Tujuan Pengajaran :
1.
- Aspek kognitif, meliputi: pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
- Aspek afektif, meliputi: penerimaan akan sikap / interest, merespon, menilai sikap, mengatur sikap, menginternalisasi sikap.
- Aspek psikomotor, meliputi: persepsi atas rangsangan, kesiapan bertindak secara fisik, respon yang terarah, respon yang mekanis, respon yang disadari.
Pemilihan SBM
(berdasarkan tujuan pengajaran)
§ Penerimaan pengetahuan yang berupa konsep, fakta, prinsip, dalil, aturan,
dsb.
§
Penerimaan pengetahuan dan ketrampilan.
§
Tujuan yang bersifat afektif/motivasional.
IPA
§ Produk IPA berupa fakta, konsep, dan prinsip.
§ Proses/metode keilmuan dan sikap/nilai IPA.
§ Pendekatan dan metode yang baik.
Siswa dan Guru
§ Siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa hal, misal; sosial, ekonomi,
kecepatan menerima materi, dsb.
§
Guru mempunyai kepribadian dan ketrampilan yang
berbeda. Tiga sifat kepribadian guru: dukungan dan tuntuan, kepastian dan
kesamaran, langkah2 kecil dan lagkah2 besar.
□ Berbagai Macam SBM
Macam SBM
itu ditentukan olah empat hal, yaitu:
- Sumber materi
- Pembawa materi
- Pendekatan
- Penentuan materi
Penggolongan SBM
1). Cara Pendekatan (teaching
approach)
Ada tiga jenis strategi berdasarkan
BOTA (based on teaching approach)
- Pendekatan Konsep dan Proses (concept and process approach)
Pendekatan konsep artinya guru hanya hanya menyampaikan dari konsep, tanpa
ada keterlibatan siswa. Sedangkan pendekatan proses siswa diberi kebebasan
untuk menemukan sendiri sebuah konsep tertentu.
- Pendekatan Deduktif dan Induktif (deductive and inductive appoach)
Pendekatan
deduktif artinya guru menyampaikan aturan/prinsip dulu baru menyampaikan hal2
kecil/contoh2nya (abstrak ke konkrit). Sedang Pendekatan induktif sebaliknya.
- Pendekatan Ekspository dan Heuristik (expository and heuristics approach)
Eksspositori: guru hanya
menyampaikan materi kepada siswa. Disini guru bertindak sebagai info centre.
Heuristik: guru
menyampaikan sejumlah data kepada siswa lalu siswa sendiri yang menyimpulkan
konsep. Heuristik ini ada dua jenis metode; Penemuan (Discovery
method) dan Inquiri (Inqury method). metode penemuan adlah
siswa diharap menemukan sendiri konsep sedang metode inquiri artinya guru
membebaskan siswanya menggunakan objek apa saja dalam pembelajaran. ini artinya
siswa dilibatkan secara maksimal dalam belajar untuk mencari, menyelidiki,
secara kritis, logis, sistematis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuanya.
2). Kadar Ketrelibatan Guru dan
Siswa (teacher-student involve)
- Pesentasi (presentation), disini keterlibatan siswa lebih dominan. sedangkan guru hanya sebagai guide atau motivator saja.
- Diskusi (discuss), ialah menyajikan materi oleh siswa kepada temanya ketika muncul masalah lalu dipikirkan bersama dicari pemecahanya. disini guru tinggal menilai saja.
- Belajar mandiri (independent study), sama dengan belajar tuntas, artinya belajar aktif terletak pada siswa sendiri sedang guru pemantau saja.
3). Kecepatan belajar (learning
speed)
- Pengelompokan (grouping)
- Minat yang sama (interest similarity)
- Dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar (similarity on learning speed)
□ Contoh Strategi
Pendekatan:
student Centre Learning (SCL)
Model dapat
berupa,
- problem base leraning
- colaborative
- cooperativecase study
- Conceptual teaching learning
- role model and simulation
Tugas > membuat strategi dalam
pembelajaran
- pendekatan: student Centre Learning (SCL)
- metode: Conceptual Teaching Learning (CTL)
- Materi: unsur Alkali dan senyawanya
Langkah2nya;
- mengenalkan terlebih dahulu Anggota unsure Alkali dan senyawanya menurut system periodic unsure (SPU).
- menjelaskan keberdaanya dialam yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
- memberikan tugas kepada tiap siswa untuk menuliskan sedikitnya lima unsure nama senyawa unsure alkali yang dapat dijumpai lalu diberikan sifat, manfaat dan kerugian bila ada.
- Siswa dalam waktu 30 menit untuk berfikir atau mencari sumber dari perpustakaan.
- guru menguji siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang apa yang telah didapatnya.
□ METODE MENGAJAR
1. kooperatif
Dalam metode ini memiliki ciri
khusus yaitu adanya interaksi dan interpendensi antar angota kelompok. Untuk
mencapai tujuan belajar maka semua anggota harus turut terlibat secara aktif. Metode
kooperatif ini banyak modelnya. Diantaranya yaitu:
- Jigsaw : yaitu model kooperatif dimana tiap angota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan kepada temanya. dalam model ini;
- guru mengelompokkan siswa (3-5 orang)
- masing2 anggota kelompok adalah orang ahli suatu topik yang berbeda
- semua angota menyebar lalu mengelompok sesuai topik masing2 lalu mendiskusikanya
- semua anggota kelompok kembali ke kelompoknya semula
- tiap anggota ahli menjelaskan materinya secara bergiliran sampai semua faham.
- group investigation (GI)
dalam model ini;
1.
- guru menyampaikan pokok bahasan
- siswa memilih topik yang akan didiskusikan
- memilih topik
- memilih sub topik kepada anggota untuk didiskusikan
- presentasi
- membuat kesimpulan.
- team-games-tournamen (TGT)
dalam model ini;
- guru membentuk kelompok yang heterogen
- belajar bersama dalam kelompok
- lalu tiap kelompok ditandingkan dalam sebuah aturan permainan
- ada keterlibatan fisik disana.
- student team achievement divisio (STAD)
merupakan
bagian dari kooperatif learning dimana;
- guru membentuk kelompok
- guru menyampaikan materi
- guru memberikan tugas kelompok untuk di kerjakan
- guru mengevaluasi dengan test
- evaluasi bersama
- membuat kesimpulan.
2. kolaborasi
kolaborasi adalah sebuah metode
dimana dua hal yang perlu dicatat yaitu,seperti kooperatif namun tingkat
interpendensi lebih tinggi. Kemudian
adanya ”peer
asessment” (saling membantu/mengisi) menjadi pembeda dengan metode kooperatif.
beberapa model
kolaborasi;
- discussion
- PJPL
- role play
- PBL-inqiry
- case study
- time token
- think-peer-share
0 komentar:
Post a Comment